BONEKU.COM,– Apa yang bisa diharap oleh sebuah komunitas semacam Kita Ini Sahabat (KIS) ? Beberapa kali pertanyaan ini muncul saat kehadirannya. Bahkan, pertanyaan serupa muncul beberapa kali oleh sejumlah sahabat.

Keberadaan sebuah komunitas, entah KIS atau komunitas lainnya tentu didasari dengan berbagai alasan. Sangat beragam tentunya. Dan pada intinya ingin mewadahi niat baik beberapa orang untuk berkumpul dalam sebuah organisasi.

Khusus untuk Kita Ini Sahabat (KIS), semenjak berdirinya 26 Januari 2019 lalu tak pernah mendeklarasikan keberadaannya, termasuk siapa-siapa pengurusnya. Pun tak pernah ada pelantikan atau semacamnya, terkait ketua, sekretaris, bendahara dan seksinya. Tidak pernah, dan itu menjadi sebuah jalan yang ditempuh hingga sekarang ini.

Baca Juga:  Garuda Milenial Bone Siap Menangkan Andi Islamuddin

Tak ada ketua. Dan ini pula yang membuat A. Fahsar M Padjalangi (saat masih Bupati Bone) merasa heran saat hadir pada milad KIS yang ketiga. Ini menjadi sesuatu yang menarik baginya karena komunitas yang banyak berinteraksi dan membantu masyarakat tak menguatkan sebuah legalitas seperti komunitas lainnya.

KIS memang tak mengutamakan semua itu. Hadir apa adanya. Saling bercengkrama. Saling kritik. Saling beda pendapat dan bahkan saling beda dukungan, apalagi di tahun politik ini.

Lahir begitu saja dan berbuat dengan keikhlasan. Program sosial, seperti membantu sesama terus berjalan dengan senyap. Baksos dengan menanam pohon disejumlah titik di perkotaan juga selalu digelar. Tanam mangrove di pesisir teluk Bone juga pernah dilakukan.

Baca Juga:  Pulang Dari Antar Anak ke Sekolah, IRT di Bone Meninggal Kecelakaan

Bangun Musholla di lokasi wisata Cempalagi Desa Mallari Kecamatan Awangpone juga sudah dilakukan. Keberadaan Musholla yang berbasis literasi tersebut menjadi pelengkap sarana objek wisata.

Kini, KIS telah memasuki usia ke 5.
Syukurannya digelar sederhana disalah satu hotel di Watampone. Acaranya dihadiri sejumlah pegiat sosial kemanusiaan. Nampak terlihat sejumlah pengurus Forum Integritas Bone, Komunitas Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (KPMI), Berani Donor Darah Bone (BDDB), Relawan Kesehatan Bone, Pengurus Persatuan Disabilitas Bone, komunitas pemuda Mallari, sejumlah aktivis LSM dan mahasiswa.

Sejumlah jurnalis Bone serta sejumlah pegiat literasi juga hadir dalam acara yang dihadiri Kadis Pendudukan dan Catatan Sipil, yang ditunjuk mewakili PJ Bupati Bone.

Baca Juga:  Penemuan Logam Bulat Diduga Alat Peledak Gegerkan Warga

KIS di tahun politik tetap sebagai komunitas yang penuh persahabatan. Tetap menjaga kebhinekaan. Dan kalau pun ada kesalahan serta kekurangan yang dirasakan, mohon dimaafkan. Tetaplah menjaga persahabatan, seperti harapan leluhur kita, MELLEKI TAPADA MELLE; TAPADA MAMMINANGA; TASIYALLABUANG
“Mari Kita Saling Menjalin Hubungan Mesra Supaya Cita-cita Segera Menjadi Kenyataan”.

Tetap menjaga kekompakan dan pada intinya, bersama-sama menjaga silaturahmi agar nilai persahabatan tetap terjaga dengan baik.
Seperti kata orang bijak, sahabat bukanlah tentang siapa yang kau kenal paling lama. Tetapi tentang ia yang datang ke kehidupanmu dan berkata, ‘aku ada di sini untukmu’, lalu membuktikannya.

Penulis : Bahtiar Parenrengi