BONE,BONEKU.COM,– Pelaksanaan test wawancara calon Anggota PPS untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulsel serta bupati dan wakil bupati Bone digelar serentak Selasa 21 Mei besok.

Test digelar tiga hari, mulai 21 Mei hingga 23 Mei 2024.

Sebelum digelar test CAT PPS, KPU Bone menggelar rapat koordinasi persiapan test wawancara bertempat di Helios Hotel Kota Watampone, Senin 20 Mei 2024.

Rakor dibuka langsung komisioner KPU Bone divisi teknis dan penyelenggaraan pemilu, Zainal SSos MSi. Hadir komisioner KPU divisi sosdaklih, SDM dan Parmas, Abd Asis, komisioner KPU divisi data, Nuryadi Kadir dan komisioner KPU divisi hukum, Rusnaedi.

Baca Juga:  Bawaslu Bone Imbau KPU Cegah Pelanggaran dan Sengketa Pilkada

Zainal dalam sambutannya mengingatkan PPK untuk test wawancara, jangan coba-coba curang.

“Saya ingatkan teman-teman PPK agar meminimalisir kemungkinan terburuk yang bisa merusak pelaksanaan test wawancara. Saya harap, jaring orang-orang yang terbaik diantara yang terbaik,” tegasnya.

Sementara itu, komisioner KPU divisi sosdaklih, SDM dan Parmas, Abd Asis mewarning PPK untuk tidak merusak partisipasi dibawah.

Baca Juga:  Satlantas Polres Bone Sosialisasikan ETLE Melalui Dialog Interaktif di Radio

“Banyak orang berpotensi di luar, SDMnya bagus, tetapi tidak mendaftar karena adanya isu janganma mendaftar. Karena sebagai penyelenggara harus ada dekkeng, ini yang terbangun dibawah,” tegasnya.

Ia menegaskan, rekrutmen PPS khususnya proses seleksi wawancara ini harus dilakukan se objektif mungkin.

“Saya tegaskan bahwa komisioner hari ini out the box, keluar dari kotak. Tidak terperangkap dalam kotak. Jangan karena faktor kedekatan meluluskan PPS, jangan karena warna. Saya minta agar penilaian dilakukan objektif. Saya pesankan jaring SDM yang baik, jangan faktor kedekatan,” tegasnya.

Baca Juga:  Jika Terpilih, Paslon Beramal Janji Perbaiki Infrastruktur Jalan di Desa Kanco

Asis menegaskan, PPK harus objektif dalam menilai. Apalagi dalam proses wawancara ini, dilibatkan penuh PPK.

“Jadi harus seobjektif mungkin dan tidak memperlakukan istimewa calon PPS tertentu. Jangan pernah menciderai rasa keadilan dan rasa ketidaknyamanan seseorang. Saya profesional dalam proses wawancara ini,” tutupnya. (*)