WAJO,BONEKU.COM,– Ketua Celebes Corruption Watch (CCW) Kabupaten Wajo, Akbar, menyoroti kondisi kebersihan dan fasilitas di ruang perawatan anak RSUD Lamaddukelleng Sengkang.
Selain sebagai aktivis, Akbar juga merupakan orang tua pasien bernama Muh. Rezky Syaban yang tengah dirawat di ruang Sayra Anak (I) GEA rumah sakit tersebut.
Akbar mengaku kecewa dengan kondisi ruang perawatan yang dinilainya kurang terawat. Ia menyebut sejumlah fasilitas dasar seperti tirai pembatas antar pasien dan gorden jendela tidak tersedia, sementara kebersihan ruangan juga dinilai tidak memadai.
“Saya sangat prihatin melihat kondisi rumah sakit ini, terutama ruang tempat anak saya dirawat,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan adanya brankar atau tandu yang ditemukan kotor oleh kucing, banyaknya nyamuk, bau tidak sedap, serta sampah yang menumpuk di area ruang perawatan.
“Apalagi ini ruangan untuk balita. Seharusnya kamar bersih dan steril agar tidak menimbulkan penyakit lain, seperti demam berdarah dan sebagainya,” tambahnya.
Pantauan di lokasi, terlihat beberapa pasien dan keluarga pasien beristirahat di lantai tanpa adanya tirai pembatas antar tempat tidur maupun gorden penutup jendela.
Sementara itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Wajo, Fery Surahmat, yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp mengaku turut prihatin atas kondisi tersebut.
“Saya sudah cukup geram dan prihatin melihat kondisi itu. Sekarang ini banyak rumah sakit berlomba-lomba meningkatkan pelayanan dan fasilitas untuk masyarakat,” ujarnya.
Fery menilai fasilitas dan pelayanan RSUD Lamaddukelleng seharusnya tidak boleh tertinggal.
“Kita di Wajo jangan jalan di tempat atau malah makin mundur. Kasihan masyarakat kalau terus dipaksa menerima keadaan seperti ini,” tegas legislator dari Fraksi PKB itu.
Ia juga memastikan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti persoalan ini.
“Setelah kegiatan reses, kami akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak terkait,” tutupnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Direktur RSUD Lamaddukelleng yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon belum memberikan tanggapan. (*)


Tim Redaksi