WATAMPONE- Curah hujan yang cukup tinggi mengguyur kabupaten Bone menyebabkan sejumlah wilayah mengalami banjir.
Wilayah Bone bagian utara selain berada di dataran rendah juga sebagai daerah aliran sungai Walennae yang telah mengalami pendangkalan.
Hal ini menyebabkan daerah ini menjadi langganan banjir setiap tahun sehingga berdampak pada kehidupan masyarakat setempat.
Bahkan di daerah ini meskipun tidak terjadi hujan sering mengalami banjir kiriman dari kabupaten Soppeng dan Wajo yang mengakibatkan sungai Walennae meluap.
Hari ini Senin 13 Juli 2020 Wakil Bupati Bone Drs.H.Ambo Dalle,M.M. meninjau lokasi banjir di sejumlah desa di kecamatan Dua Boccoe.
Ada Tujuh desa di wilayah ini terdampak banjir di antaranya Pakkasalo, Tocina, Kampoti, Tawaroe, Solo, Ujung, dan Matajang
Sejak empat hari belakangan hingga hari ini, hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan sejumlah lahan pertanian dan permukiman di daerah tersebut terdampak banjir.
Dalam peninjauan itu, Wabup Bone datang langsung ke lokasi terdampak banjir. Beliau memerintahkan aparat terkait untuk mengantisipasi agar tidak ada korban jiwa.
“Semua jalur penyeberangan antardesa yang menggunakan perahu pincara segera dicek satu persatu” kata Wabup Bone.
Wakil Bupati meminta masyarakat di kawasan tersebut agar berhati-hati dan bersabar dalam menghadapi peristiwa alam ini.
Seperti diketahui, intensitas hujan yang sangat tinggi mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Bone terendam banjir.
Khususnya di Wilayah Bone bagian utara meliputi Kecamatan Dua Boccoe, dan Ajangale. Selain curah hujan yang tinggi kedua kecamatan ini sudah berlangganan banjir setiap tahunnya. Akibatnya lahan pertanian seperti sawah terendam banjir.
Curah hujan tertinggi di Kabupaten Bone seperti biasanya terjadi pada bulan Mei-Juni yang mencakup sebagian besar wilayah Kabupaten Bone. Di mana pada musim ini dimanfaatkan para petani untuk menanam padi di sawah. Masyarakat Bone menyebutnya sebagai “angin timo”, yaitu hujan terbawa oleh angin dari Timur.
Di Kecamatan Dua Boccoe yang sering mengalami banjir, yaitu Desa Pakkasalo, Kelurahan Unyi, Desa Uloe,Desa Tawaroe, Desa Kampoti, dan Desa Tocina. Banjir disejumlah lokasi ini selain curah hujan yang cukup tinggi juga disebabkan oleh banjir kiriman dari Kab.Soppeng dan Wajo yang mengakibatkan meluapnya sungai Walenae. Juga diperparah akibat pendangkalan Sungai Walenae.
Selain itu diakibatkan oleh meluapnya sungai Unyi yang melintasi ibukota kecamatan Dua Boccoe. Di mana Sungai Unyi  hulunya di Kecamatan Ponre dan airnya masuk ke Sungai Walenae kemudian bermuara di Teluk Bone. Sedang untuk Sungai Walenae hulunya di Kecamatan Bontocani yang airnya mengalir melalui wilayah Bone dan Soppeng.
Baca Juga : Daftar Sungai di Kabupaten Bone
Begitu pula banjir di Kecamatan Ajangale seperti di Kelurahan Pompanua Riattang dan sekitarnya selain intensitas hujan yang sangat tinggi juga karena berada di daerah rendah dan merupakan daerah aliran sungai (DAS) Welanane. Meskipun wilayah ini tidak ada hujan sering mendapat dampak banjir kiriman dari Kabupaten tetangga, yaitu Wajo dan Soppeng.
Diketahui, wilayah Bone Utara merupakan wilayah yang berada pinggir Sungai Walanae. Terdapat 18 desa dan kelurahan yang berada di daerah rendah. Wilayah inilah yang sering dilanda banjir yang mengakibatkan rumah penduduk dan persawahan tergenang air banjir.(*)
Baca Juga:  Izman Padjalangi Pantau Penyerahan Bantuan Sembako