BONEKU.COM-Sepulang dari Kota Palu Sulawesi Tengah (Sulteng) memimpin rombongan Tim Bone Peduli Bencana Gempa dan Tsunami, Bupati Bone, DR H Andi Fahsar M Padjalangi, berterima kasih kepada DPRD Bone, Unsur Forkopimda Bone dan kepada masyarakat Kabupaten Bone.
Pasalnya, dengan semua pihak tersebut, kepedulian terhadap saudara kita di Palu, Sigi dan Donggala Sulteng, dapat terwujud. 
Dukungan tersebut terlihat,  saat Bupati Bone bersama Ketua DPRD Bone Andi Akbar Yahya, Kapolres Bone AKBP Muhammad Kadarislam Kasim, Dandim Bone Letkol Inf Mustamin, serta sejumlah pejabat Pemkab Bone, seperti Asisten dan Kepala OPD Pemkab Bone, para relawan dan Tim Medis yang tergabung dalam Bone Peduli Bencana tersebut menyisihkan waktunya berada di Sulteng selama 5 hari untuk membawakan bantuan secara langsung korban gempa dan tsunami.

“Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Bone, mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Bone yang telah memberikan bantuan kepada saudara kita yang tertimpa bencana gempa dan tsunami di Sulteng. Ucapan terima kasih pula kepada DPRD Bone dan unsur Forkopimda Bone bahkan segenap pihak yang telah membantu meringankan beban saudara kita yang tertimpa bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah,” ujar Andi Fahsar, Minggu (14/10).
Sementara bagi korban gempa dan tsunami Sulteng yang berada di Kabupaten Bone, Fahsar juga menghaturkan permintaan maaf karena belum sempat menemuinya secara keseluruhan. Insya Allah, saya berusaha untuk bersilaturrahmi dengan mereka, setelah tugas dan tanggungjawab yang lebih penting selesai. 
Selain membawa bantuan, rombongan Tim Bone Peduli Bencana Gempa dan Tsunami Sulteng, juga mendirikan Posko Induk, Dapur Umum dan Tenda Medis Darurat bagi para pengungsi korban gempa dan tsunami di lokasi pengungsian.
Selama berada di Sulteng, Tim Bone Peduli Bencana Gempa dan Tsunami Donggala – Palu, Sulteng, juga mendirikan Posko Induk di dua tempat, yakni di halaman kantor DPRD Kabupaten Donggala dan di sirkuit balap motor Panggona, STQ Kota Palu.(*)
Baca Juga:  Jangan Mati Diujung Pedang