Catatan Pinggir : Bahtiar Parenrengi
BONEKU.COM-Pagi masih sejuk. Menikmatinya adalah pilihan. Karena terkadang, kita merasa gerah akhir-akhir ini. Banyak yang mengaitkan dengan cuaca tak menentu. Lanina dan suasana lainnya.
Tak seperti biasanya. Saya harus menikmati kopi hitam secepatnya. Karena harus mengikuti pertemuan disebuah hotel di tanah kelahiran, Bone.
Untungnya tidak telat. Sehingga bebas memilih tempat yang sedikit adem dan tak jauh dari tempat duduk para sahabat. Pun tak sulit juga menjangkau pandangan ke para narasumber.
***
Langkah kakiku sedikit diperlambat ketika memasuki hotel, tempat acara konsultasi publik. Disudut hotel, tak jauh dari parkiran terlihat sejumlah sahabat ngobrol santai.
Acara yang dihadiri seratusan orang ini belum dimulai. Nampak terlihat sejumlah peserta masih ngobrol dengan peserta lainnya. Terlihat suasana kekerabatan diantara mereka. Terlihat senyum, sapa membuat dilaturrahim kian mengalir walau harus jaga jarak.
Suasana menjadi hening ketika Bupati Bone Andi Fahsar M Padjalangi dan Wabup Ambo Dalle serta sejumlah pimpinan OPD memasuki ruangan.
Lagu Indonesia Raya dan doa terdengar sangat lantang. Terdengar merdu. Ada pesan-pesan yang menggembirakan. Menumbuhkan semangat.
Bupati Bone Andi Fahsar M Padjalangi memberi kesejukan ketika membuka acara Forum Konsultasi Publik Perubahan RPJMD Kabupaten Bone. Andi Fahsar menegaskan bahwa Bone ini Tetap Beradat.
Olehnya itu, kita selalu sipakatau. Saling menghargai dan memegang norma ke-bone-an. Kita bertindak dengan norma, pangadereng menuju pencapaian Visi Bone yang Mabessa (Mandiri Berdaya Saing dan Sejahtera).
Bupati Bone menuturkan bahwa perubahan RPJMD Bone Periode 2018- 2023 itu, tentu tidak mengubah subtansi awal visi- misi Bone Mabessa, Mandiri Berdaya Saing dan Sejahtera.
***
Forum ini menarik. Begitu komentar sejumlah peserta.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah(Bappeda) Bone telah menghadirkan narasumber yang cukup memiliki kapasitas keilmuan yang tak diragukan, Dr. Agussalim.
Agussalim, yang putra Bone dan juga sebagai tenaga ahli Gubernur Sulsel terlihat sumringah saat memulai bicara. Bicaranya pelan, namun masukan serta pesannya sangat kuat.
Agussalim menyampaikan masukannya, setelah
Kepala Bappeda Bone Dr. Ade Fariq Ashar, S. STP, M.Si, menyampaikan visi misi Bone Mabessa dalam perjalanannya dua tahun kepemimpinan Bapak Bupati dan Wakil Bupati Bone sudah sebagian on the track.
Forum Konsultasi Publik, Perubahan RPJMD Bone Periode 2018- 2023 ini menjadi menarik untuk kita semua. Menarik karena ada yang mau di review. Ada beberapa hal yang urgen yang harus di programkan dan ada pula yang harus dihilangkan.
Untuk itulah diperlukan kesiapan menerima kenyataan ketika program yang tak berkaitan dengan visi- misi Bupati dan Wakil Bupati Bone harus diikhlaskan untuk ditiadakan.
Kita harus ikhlas, karena perubahan ini harus dilakukan karena kemampuan keuangan daerah kian menurun. Ada penurunan seratuan milliyar akibat pengarus pandemi virus Covid 19.
Untuk itulah dibutuhkan konsistensi dalam penyusunan Perubahan RPJMD Bone ini. Usulan rekomendasi Dr. Agussalim menjadi sangat menarik dan penting.
Dr. Agussalim merekomendasikan 4 poin, yaitu: Fokus pada realisasi janji politik, Menajamkan prioritas,
Merampingkan jumlah program kegiatan dan
Mengefisienkan belanja daerah.
Tentunya, Andi Fahsar – Ambo Dalle harus memiliki perhatian khusus mewujudkan janji politiknya. Mewujudkan ini tentu tak semudah membalikkan telapak tangan.
Olehnya itu perlu memilih program yang tak berkaitan dengan upaya Mabessa. Tentu dibutuhkan penajaman prioritas program. Bukan lagi saatnya mengumbar banyak program. Akan tetapi harus merampingkan program kegiatan, sehingga dengan demikian dapat mengefisienkan belanja daerah.
Mampukah diwujudkan? Ini sangat tergantung pasangan Bupati – Wakil Bupati Bone dua periode ini. Kerja memang tak kunjung usai. Akan tetapi harus bekerja dengan prioritas program yang bisa mengantar kepada kesuksesan. Sukses mewujudkan harapan masyarakat. Sukses membuat masyarakat lebih mandiri, berdaya saing dan yang lebih penting masyarakat menjadi sejahtera.
Kalau ini mampu diwujudkan, tentu ini menjadi Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang Beradat dan Mabessa. Semoga.(*)
Tim Redaksi