Catatan: Farida Hanafing
WATAMPONE–“Seseorang boleh mengalami kegagalan dalam perjalanan hidupnya. Tetapi tak boleh berhenti dan kehilangan impiannya.”
Perjalanan ini trasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk disampingku kawan
Banyak cerita yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan…
Sepenggal lagu Ebiet G Ade selalu menginsfirasi. Selalu memberi semangat pun selalu mewakili perasaan. Sebuah perjalanan memang tak selamanya mulus. Kadang harus berhadapan dengan rintangan. Sebab rintangan itulah membuat kita tetap waspada untuk menuju tujuan.
Begitupun perjalanan yang saya alami. Perjalanan bersama para sahabat Baznas untuk menuju capaian yang diharapkan. Tentu tak mudah tapi meniti jalan terjal, yang terkadang membahayakan.
Perjalanan indah yang membahagiakan dan telah dinantikan sejak 2018 lalu.
Di awal 2018, Pimpinan Baznas Bone telah mengagendakan sosialisasi di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Bone yang jumlahnya 27.
Bone bukan hanya berpenduduk besar. Tetapi wilayahnya sungguh sangat luas. Berbatasan dengan Kabupaten Maros, Barru, Soppeng, Gowa, wajo, dan Sinjai. Ada wilayah kecamatan, yang bila ingin menjangkaunya dengan mudah maka lebih baik melewati kabupaten tetangga. 
Sebagai salah seorang pimpinan Baznas yang telah dilantik Juni 2017 lalu, masa sosialisasi itu sangatlah membahagiakan walau tak bisa dipungkiri akan ada lelah perjalanan jauh. Akan tetapi terobati dengan melihat antusiasme dari peserta sosialisasi.
Tantangan masih sangat berat. Sangat menantang. Memberikan kesadaran berpikir dan bertindak tentang salah satu rukun Islam yaitu zakat. Tentu sebuah konsekwensi berIslam, yang tak boleh menapikan zakat.
Ini tanggung jawab, dan sebagai pemegang amanah tentu tak boleh dibiarkan. Karena masih ada sebagian masyarakat menganggap bahwa kewajiban zakat itu hanyalah zakat fitrah yang ditunaikan setiap bulan Ramadhan. 
Padahal ada kewajiban zakat selain dari zakat fitrah. Yaitu zakat harta yang terdiri dari 
Zakat emas, perak, dan logam mulia lainnya. Zakat atas uang dan surat berharga lainnya.
Zakat perniagaan
Zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
Zakat lainnya adalah Zakat peternakan, perikanan, Zakat pertambangan, Zakat perindustrian,CZakat pendapatan/profesi
Zakat rikaz.
Tentu saja masing – masing jenis zakat tersebut ada aturan atau syarat yang harus dipenuhi sebelum dikeluarkan. 
                ***
Tak terasa, 13 bulan lagi masa kepengurusan kami berakhir. Kami harus bekerja maksimal dan mengakhiri tugas dengan baik.
Masa berakhir kepengurusan Juni tahun 2022. Belum banyak yang kami lakukan. Mungkin sedikit saja, bila itu dianggap telah ada. Walaupun demikian, kami terus berusaha menjalankan amanah dengan sungguh – sungguh. 
Kami harus trus mengajak siapa saja untuk tunaikan zakat, infaq dan sedekahnya melalui lembaga yang telah dibentuk oleh pemerintah. Tak boleh berhenti. Lembaga yang tidak saja mengumpulkan lalu membagikan dalam bentuk sembako ini harus bergerak terus demi melayani ummat.
Baznas akan terus bergerak, dengan 5 program yang telah dicanangkan oleh Baznas RI yaitu kemanusiaan, kesehatan, pendidikan, ekonomi serta dakwah dan advokasi. 
Di bulan Ramadhan ini, untuk program ekonomi, sebanyak 135 mustahiq telah tercatat berhak mendapatkan bantuan produktif untuk menambah modal usahanya.
Mereka itu telah berjualan sekian tahun yang hanya cukup untuk makan sehari – hari saja. 
Semoga tambahan modal usaha dari Baznas, usaha mereka bisa mengalami perkembangan yang berarti. 
Seperti pada hari Ahad, 09 Mei 2021 lalu. Sejak pukul 08 pagi, Wakil Ketua 1 Baznas Kab. Bone Farida Hanafing, ST telah bersiap untuk jalan ke 4 kecamatan yang telah disiapkan bantuannya yaitu Bengo, Lapri, Lamuru dan Tellu Limpoe. Pembagian dilakukan di Kantor KUA masing – masing – masing wilayah dengan dihadiri pula oleh Camat, Kapolsek serta Danramil. 
Banyak kesan di setiap tempat pendistribusian. Tak jarang ada warga sesenggukan. Tak jarang ada warga yang terharu dan air bening dibola matanya menetes. Alhamdulillaah, demi mereka bahagia. Demi mereka bangkit. Dan demi mereka merasakan bantuan dari sesamanya.
Khusus perjalanan ke Tellu Limpoe, sungguh perjalanan yang sangat dinantikan sebab sebelumnya hanya mendengar kisah perjalanan yang lumayan ekstrim. Harus merasakan sensasi jalan yang masih sempit. Merasakan suasana sejuk disisi pegunungan. Pun harus melawan rasa takut ketika melongok kebawah, jurang yang terjal.
Jalanan yang berkelok pun terkadang membuat imunt menjadi menurun. Belokan – belokan tajam perlu diantisipasi oleh staf Baznas Andi Jamilatul Wusta dan Arisal Afandi yang mengendarai mobil pembawa bantuan. 
Bersyukur, tiba dengan selamat bersama bapak Kapolsek AKP Kamaluddin. Kami menunaikan sholat Dhuhur berjama’ah di salah satu masjid. Lanjut perjalanan ke Kantor KUA, kami disuguhi pemandangan yang sungguh indah, menenangkan. Sayang bila terlewat begitu saja tanpa mendokumentasikan dengan video atau foto. Kabut, sungai dengan bebatuan dan tentu saja air yang jernih. Kami harus berfoto di tempat – tempat indah itu nanti setelah pembagian bantuan produktif. Itu yang ada dipikiran kami. 
Kegiatan pembagian bantuan berjalan lancar, diawali dengan sharing business lalu mencari masalah yang dihadapi dan menggali potensi agar mustahiq UMKM ini bisa bangkit dengan penghasilan yang bertambah.
Beberapa trik diberikan misalnya memisahkan uang pribadi dan usaha, menjaga kualitas produk, perbaikan pelayanan, memanfaatkan hp untuk bermedia sosial mempromosikan dan menawarkan produk dan beberapa hal lainnya. Terakhir, tunaikan zakat bila telah masuk nishab atau berinfaq bila ternyata belum memenuhi syarat.
Mulai dengan giatkan sedekah shubuh yang nantinya disetor ke UPZ Desa. Insya Allah, saat ini mereka menjadi penerima bantuan, semoga dengan semoga dengan memulai berinfaq rutin di Shubuh hari di kaleng yang telah disiapkan, kehidupan mereka diliputi keberkahan.
Infaq yang telah masuk ke UPZ, diteruskan ke Baznas Kab. Bone untuk membantu saudara lainnya lagi. Untuk itulah, kami tetap berharap agar tetap menjadikan lembaga Baznas ini untuk berzakat/ berinfak dan sedekah.(*)
Baca Juga:  Tiba Di Bone, Rektor UNM di Sambut Bupati Fahsar Di Rujabnya