BONE,BONEKU.COM,– Setelah melakukan orasi berjam-jam dan sempat bentrok dengan aparat kemanan Satpol-PP dan Polisi, Sejumlah Pemuda dan Mahasiswa yang melakukan unjuk rasa di halaman Kantor Bupati Bone hingga malam hari, Akhirnya Wakil Bupati Bone Andi Akmal Pasluddin bersedia menemui para demonstran.

Demo Mahasiswa kali ini, selain menolak kenaikan Pajak Bumi Bangunan, Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2), Mereka juga membawa 2 isu lainnya yakni, peraturan tentang pasar modern dan juga pembangunan ‘Bola Soba’ yang hingga saat ini belum ada kejelasan dan masih terbengkalai.

Wakil Bupati Bone Andi Akmal Pasluddin yang didampingi oleh Dandim 1407 Bone dan Kapolres Bone serta beberapa kepala OPD mencoba memberikan penjelasan terkait 3 tuntutan dari para Mahasiswa, pertama terkait masalah kenaikan PBB-P2. Menurut Akmal tidak ada kenaikan pajak hingga 300 persen itu hoax.

Baca Juga:  16 Personel Brimob Polda Sulsel Ramaikan Gobar SCC Taklukkan Trek Makassar - Pangkep

“Sebenarnya tidak ada kenaikan pajak, cuma memang ada penyesuaian NJOP namun itu tidak mencapai 300%, itu hoax itu jangan dipercaya,” Kata Andi Akmal didepan massa.

Andi Akmal menyebutkan bahwa kita semua peduli dengan daerah, dan perlu diketahui kalau saat ini kondisi Pemerintah Daerah sedang defisit anggaran, sehingga pemda memaksimalkan potensi potensi yang ada termasuk PBB-P2.

“Kita ini dalam keadaan defisit anggaran, Pemda saat ini memiliki utang 300 miliar lebih, penyesuaian PBB-P2 ini bukan untuk saya bukan untuk Pemda melainkan untuk kita semua masyarakat Bone, Kita mengajak masyarakat jangan berfikir apa yang negara berikan untuk kita, tetapi apa kontribusi kita untuk negara,” Tambahnya

Baca Juga:  Demo Tolak Kenaikan PBB-P2. Mahasiswa Bentrok dengan Aparat Keamanan

Kemudian menanggapi isu kedua terkait peninjauan pasar moderen yang dianggap mematikan pelaku UMKM, dia mengatakan bahwa itu kebijakan pusat dengan adanya perizinan melalui OSS, namun kami terima sarannya untuk dilakukan peninjauan kembali.

” Yang terakhir terkait masalah pembangunan Bola Soba, sebenarnya sudah dianggarkan di anggaran pokok tahun 2025 sebesar, 7,5 Miliar, namun ada refocusing dari pusat sehingga anggaran itu ditiadakan, namun insya allah kami tetap mengupayakan agar bisa menganggarkan kembali pembangunan bola soba,” Ucapnya

Sementara menurut para Demonstran, apa yang disampaikan oleh Wakil Bupati Bone terkait penyesuaian NJOP adalah hanya bahasa halus untuk tetap menaikan PBB-P2, karena saat diminta berkomitmen untuk tidak menaikan pajak, dia hanya mengatakan bahwa pembayaran PBB-P2 tahun 2025 memang berbeda dari tahun 2024 dan dia tidak memiliki kewenangan untuk melakukan pembatalan.

Baca Juga:  Miliki Sabu Ukuran Sedang, Pria Ini Ditangkap Polisi

“Pada intinya adalah kami kecewa dengan apa yang disampaikan oleh Wakil Bupati Bone tadi, dia tidak berani berkomitmen dengan kami untuk membatalkan kenaikan pajak, melainkan hanya memperhalus bahasa dengan penyesuaian, untuk itu perjuangan kami tidak sampai disini, kami akan kembali menduduki Pemda dengan massa yang lebih banyak lagi,” Ungkap para Demonstran. (*)