JAWA TIMUR.BONEKU.COM,–  Sebuah momen yang penuh haru dan kebanggaan berlangsung di SMA Al-Izzah Leadership School, Batu, Jawa Timur, hari ini. Andi Syamil Maddolangeng, siswa kelas 2 SMA ALS Batu, berhasil menyelesaikan Ujian Tahfidz 30 Juz Al-Qur’an untuk kedua kalinya, setelah pertama kali mengikuti ujian serupa ketika masih duduk di bangku kelas 2 MTs Badruttamam Cina.

Ujian kali ini tidak hanya menguji hafalannya, tetapi juga menambahkan aspek pemaknaan terhadap ayat-ayat yang diujikan, membuatnya semakin bermakna dan mendalam.

Andi Syamil Maddolangeng merupakan putra pertama dari pasangan Andi Adi S. Temmattumpa dan Sri Wahyuningsih, S.St., M.Si. Sang ayah, Andi Adi, saat ini menjabat sebagai Manager Branch di Telkomsel Bone, sementara ibunya, Sri Wahyuningsih, bekerja sebagai ASN di Kantor BPS Kabupaten Bone.

Pasangan yang menikah pada tahun 2007 ini dikaruniai tiga orang anak: Andi Syamil Maddolangeng (lahir 2008), Andi Amar Marewangeng (lahir 2011), dan Andi Afiqa Naura Qolbi (lahir 2015). Kedua orang tua ini selalu menanamkan nilai-nilai luhur kepada anak-anak mereka, dengan harapan agar mereka tumbuh menjadi pemimpin yang amanah dan berakhlak mulia. Menurut mereka, pendidikan adalah investasi terbaik dalam hidup.

Baca Juga:  3 Warga Sibulue Ketiban Sial Karena Narkoba

Perjuangan Syamil kali ini berbeda. Dalam ujiannya, ia tampil sendirian di atas panggung, dihadapkan langsung kepada para kiyai dan asatidz yang menjadi penguji. Biasanya, ujian tahfidz diikuti oleh beberapa santri sekaligus, namun kali ini Syamil diuji seorang diri. Kesunyian yang mengelilingi ujian tersebut hanya menambah khidmat dan keistimewaan dari momen itu.

Dengan penuh konsentrasi, Syamil mampu menjawab semua pertanyaan dan tantangan dari para penguji. Di awal ujian, ia menyampaikan sebuah pesan yang sangat mendalam, “Jangan sekali-sekali jauh dari Al-Qur’an, karena jika sudah jauh, Al-Qur’an akan sulit kembali untuk mendekati kita.” Pesan tersebut menggugah hati semua tamu undangan yang hadir, menekankan pentingnya menjaga hubungan dengan Al-Qur’an di tengah kehidupan yang penuh dengan godaan dan tantangan modern.

Baca Juga:  Dinas TPHP Bone Panen Serentak di Puncak Perayaan HUT RI

Kisah Syamil ini juga menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama para orang tua yang sedang berjuang dalam mendidik anak-anak mereka. Dalam sebuah pernyataan, Syamil menekankan bahwa kesuksesannya ini bukanlah sesuatu yang perlu dipublikasikan secara berlebihan, melainkan sebagai motivasi bagi orang lain. Orang tuanya berharap agar pencapaian ini menjadi contoh bahwa dengan tekad kuat dan disiplin, siapapun bisa menggapai cita-citanya.

“Kami hanya ingin berbagi pengalaman, bukan untuk berbangga diri. Syamil selalu berpesan agar tidak terlalu dipublikasikan. Ini murni untuk memberi motivasi bagi orang tua lainnya yang sedang berjuang seperti kami,” ujar Andi Adi, ayah Syamil.

Syamil, yang kini menempuh pendidikan di SMA Al-Izzah Leadership School di Batu, jauh dari rumahnya di Bone, Sulawesi Selatan, adalah bukti nyata bahwa jarak dan tantangan tidak pernah menghalangi seseorang untuk mengejar impiannya. Dedikasi dan semangatnya dalam menghafal dan memahami Al-Qur’an telah menjadikannya sosok inspiratif bagi teman-teman dan keluarga, serta bagi generasi muda yang ingin menjadikan Al-Qur’an sebagai pegangan hidup.

Baca Juga:  Anies Dijadwalkan Kampanye ke Bone, Jubir : Insya Allah Agendanya 17 Januari

Dalam sambutannya, Kepala SMA Al-Izzah Leadership School menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaannya atas pencapaian Syamil. Ia juga berterima kasih kepada kedua orang tua Syamil atas pendidikan yang telah diberikan, yang menjadi fondasi kuat bagi prestasi luar biasa ini.

Ujian ini tidak hanya sekedar menjadi momen pengakuan hafalan, namun juga ajang introspeksi dan refleksi bagi semua yang hadir tentang pentingnya menjaga hubungan dengan Al-Qur’an dan nilai-nilai keagamaan. Semoga perjuangan Syamil terus berlanjut, dan kesuksesannya menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia yang bertekad untuk menggapai cita-citanya dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.(*)