BONEKU.COM-Subuh telah berlalu. Warga sekitar mulai beraktivitas, ntuk menyongsong rejeki pagi. Begitupun juga Andi Fahsar Padjalangi, telah menyambut pagi dengan penuh harapan.
Tiba-tiba HPnya berdering. Sebuah chat masuk dari nomor tak terdaftar. Seperti lazimnya orang kebanyakan, Fahsar membacanya dengan serius. Fahsar menerawang sehabis membaca bait demi bait chat tersebut.
Ada pesan yg bernilai dari bait-bait curhatan seorang warga tersebut. Fahsar pun teringat pesan leluhurnya, bahwa dalam pemerintahan, mustahil engkau disukai oleh semua orang. Tapi yakinlah, ketika engkau telah berbuat dengan semestinya, Tuhan bakal meridhoinya.
Kini Fahsar, bukan lagi Bupati Bone. Tapi dia adalah calon petahana, yang akan dipilih pada 27 Juni 2018. Tentu Curhatan ini penting, dan bisa juga menjadi bahan renungan bagi kita semua. Sebab bisa saja, kita menyesal karena kita tak menyadari kebaikannya.
Berikut Curhatan warga tersebut…. “Beberapa Bulan yg lalu…Ada kejadian “istimewa” yang terkait dengan BELIAU…
Beberapa kali sy mendapati “beliau” hadir Sholat Subuh berjama’ah di Masjid dekat Rumah sy…
Bagi sebagian orang hal ini mgk biasa sj, hadir Sholat Subuh berjamaah adalah sebuah kewajiban, suatu hal yg mgk tak perlu utk diceritakan…
Namun bagi sy ini adalah suatu hal yg “istimewa”…
Semua orang tahu bhw beliau adalah orang penting, seorang pejabat, punya ajudan dan pengawal yg menyertai jika akan keluar Rumah, punya loyalis yg senantiasa mengelu-elukannya disetiap waktu…punya-punya…dst…!!
Namun utk kali ini Beliau benar2 hanya menjadi orang biasa yg datang seorang diri ke Masjid untuk Sholat Subuh berjama’ah…!!
Sejurus kemudian entah mengapa sy teringat dgn sebuah hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam :
“Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang MUNAFIK selain dari shalat SHUBUH dan shalat ‘Isya’. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 657).
Setelah menyelesaikan Sholat, salam dan berdzikir sejenak, beliau tampak “berbincang-bincang” santai dengan beberapa pengurus dan jama’ah Masjid, sebagaimana kebiasaan para jama’ah setelah Sholat. Tak ada yg istimewa dr perbincangan tsb, semua terjadi secara alamiah, sederhana, padahal biasanya kalo kita mengetahui ada orang “penting/pejabat” yg hadir, maka orang” akan berkerumun berusaha mendekat dgn maksud sekedar menyalami dan bertegur sapa dgn pejabat tsb…tapi ini tidak…!! Termasuk sy, entah mengapa kali itu sama sekali sy tdk tertarik dan tak “menggubris” kehadiran beliau di Masjid dekat Rumahku, padahal kebiasaan stlah Sholat sy akan berbaur dengan Jama’ah…
Sy kemudian melangkahkan kaki pulang ke rumah sebagaimana biasanya, dan hampir lupa kejadian dan seolah tdk ada yg istimewa subuh kali ini…
Namun sy tdk bs membohongi kata hati…!!
Kejadian “biasa” ini justru membuat sy banyak berpikir…
Sy tdk pernah berbicara langsung dengan beliau…
Seingatku, di tahun 2012 silam hanya pernah satu kali berjabatan tangan dengan beliau ketika sy dinobatkan sebagai “Best Player” pada ajang PONGKA CUP 2012…itupun masih dalam rangkaian kegiatan “kampanye”…
Namun dari kejadian di subuh itu tampak jelas bg sy bahwa beliau punya pribadi yg sederhana, ramah, mudah bersosialisasi dengan masyarakat dan yg paling penting beliau adalah “JAMA’AH MASJID…!!
Sampai disini sy kemudian berpikir, wajarlah kalo “dulu” beliau adalah orang yg dielu-elukan, yg senantiasa disanjung dimana-mana, yg disebut kebaikan-kebaikannya, dipuji yg seolah tak punya cacat, orang yg sangat diharapkan membuat perubahan besar untuk Daerah kita tercinta ini…dst…
Namun…sekarang semua berubah…
Banyak orang MENYESAL memilihnya,
banyak orang membencinya,
banyak org menghujatnya,
semua orang mengungkap kekurangan dan kegagalannya…!!
Bahkan tdk sedikit orang2 dekatnya yg dahulu menikmati “masa-masa kebahagiaan” bersamanya, justru membandingkannya dengan sesuatu yg “kosong”…
Bahkan sudah menetukan “pilihannya” pada seseorang yg belum jelas keberadaannya, belum nampak, tdk keliatan, fatamorgana….kosong…!!
Adapun sy…sy juga telah “MENYESAL”…
Kenapa sy justru terlambat menyadari “KELEBIHAN” beliau…!
Dan sy sungguh menyesal…kenapa di Masjid tadi sy tdk mendekati beliau dan menjabat tangannya dengan ERAT…dan mengatakan kepadanya…
“SEMOGA KITA SEMUA ISTIQOMAH puang…”(bok)
Tim Redaksi