BONE,BONEKU.COM,– Mendekati pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 persaingan antara paslon pun semakin sengit, Kini ketiga paslon masih terus intensif bergerak untuk mendapatkan pundi pundi suara dan dukungan dari masyarakat.
Ketiga pasangan calon yang bertarung di Pilkada Bone tentu memiliki visi misi yang berbeda meskipun sebenarnya tujuan utamanya sama yaitu untuk memajukan daerah dan mensejahterakan masyarakat, namun tidak sedikit masyarakat yang menganggap visi misi para paslon ini tidak rasional atau hal yang tidak mungkin dilakukan jika terpilih nanti.
Seperti halnya Visi Misi Pasangan calon nomor urut 1 Andi Rio Idris Padjalangi-Amir Mahmud yang memprogramkan PBB gratis kepada masyarakat jika terpilih, begitupun dengan Visi Misi paslon nomor urut 2 Andi Islamuddin-Andi Irwandi Natsir (Tegak Lurus) yang memprogramkan 7 juta/kk, Program ini banyak memicu komentar negatif dan menganggap program ini tidak mampu dilaksanakan atau hal yang mustahil, dengan pertimbangan bahwa kemampuan daerah tidak akan mungkin sanggup untuk memenuhi hal itu.
Namun pandangan pengamat hukum dan pemerintahan justru berbeda, Seorang pengamat hukum dan pemerintahan yang juga merupakan akademisi Prof. Dr. A. Nuzul, S.H., M.Hum beranggapan bahwa setiap program Paslon ini baik itu program kartu, PBB gratis, pupuk murah dan memandirikan petani, itu semua janji para paslon yang akan dilaksanakan jika terpilih, sebaliknya tidak akan terlaksana ketika mereka tidak terpilih.
“Kalau dikatakan program kartu yang berisikan dana sekian jumlahnya akan direalisasikan jika terpilih, dalam hukum perdata dikenal dengan dikenal sebagai jenis perjanjian bersayarat/bergantung, artinya perjanjian akan terlaksana jika syarat terpenuhi,” Kata Prof Nusul
Lanjut kata dia, baik itu program kartu pbb gratis atau pupuk murah sama-sama memiliki dimensi secara ekonomi membantu masyarakat. Pajak gratis berarti membebaskan wajib pajak dari pembayaran pajak, Pupuk murah membantu masyarakat agar bayaran pupuk tidak mahal, Maka demikian pula dengan program kartu all in yang berarti akan membantu masyarakat untuk biaya hidup sehari hari kelak termasuk kesehatan pendidikan anak-anak.
“Keutamaan kartu ini akan langsung dirasakan oleh masyarakat selama beberapa waktu, Kalau ada yang bertanya dari mana dana ini diperoleh, jangan tanyakan seperti ini, karena tentu pemerintah punya kemampuan bekerjasama dengan pihak lain berdasarkan perundang-undangan yang ada, Laba atau keuntungan yang diperoleh dari kerja sama tersebut akan menjadi salah satu sumber dana kartu tersebut, dan tidak ada larangan itu” Tambahnya
Bahkan menurut Mantan Ketua Stain ini jika menganut teori negara modern (welvaarstate) bahwa pemerintah atau pemerintah daerah itu harus mempersiapkan fasilitas atau kebutuhan masyarakat sebelum masyarakat memintanya.
Artinya diminta atau tidak diminta sepanjang itu kebutuhan ril masyarakat, maka pemerintah harus mempersiapkannya. Maka jangan heran pemerintah/presiden mengeluarkan berbagai program kartu seperti kartu KIP, BLT, KIS dan lain lainnya.
“Paslon tegak lurus dengan kartu all in ini adalah bagian dari kecerdasannya dalam mempersiapkan programnya untuk memenuhi salah satu kebutuhan masyarakat kelak, karena program ini sangat beririsan tujuan pemerintahan yang modern,” Sambungnya
Program kerja setiap paslon merupakan janji dan komitmen mereka untuk direalisasikan kelak jika terpilih, menurutnya program kerja yang baik adalah program kerja yang berisi kebutuhan masyarakat, terutama program kerja yang dipersiapkan sebelumnya melalui metode atau cara, seperti kartu all ini ini atau semisalnya.
“Secara akademik janji melalui program kerja sangat berbeda dengan money politik, program kerja berupa janji dan bisa berupa bantuan benda dan baru baru diwujudkan jika terpilih dan setelah programnya telah berjalan, Sedangkan money politik sumbangan yang ilegal langsung diberikan tanpa dasar program kerja,”Tutupnya
Dengan demikian program kartu all ini dari paslon tegak lurus tidak ada bedanya dengan program kartu Indonesia Pintar (KIP), kartu BLT dan lain-lainnya dari presiden Jokowi dulu, begitu juga dengan program pemberian susu gratis, sarapan pagi yang dijanjikan Presiden Prabowo saat kampanye dulu dan sekarang telah direalisasikan karena sudah terpilih. (*)
Tim Redaksi