JAKARTA.BONEKU.COM,– Direktur Pemasaran Holding Perkebunan PTPN III (Persero), Dwi Sutoso, menekankan pentingnya intensifikasi sebagai solusi utama untuk meningkatkan produktivitas kebun kelapa sawit Indonesia. Dengan produktivitas nasional rata-rata 3 ton CPO per hektar, Ia menilai potensi lingkungan produksi sangat besar tan[a perlu melakukan ekstensifikasi lahan.

“Saat ini luas lahan sawit nasional mencapai 16 juta hektar, tetapi produksi tahunnya hanya sekitar 48-50 juta ton. Artinya rata-rata produktivitas hanya 3 ton per hektar. Padahal, beberapa kebun terbaik sudah mampu menghasilkan hingga 6 ton per hektar,” Ungkap Dwi si sebuah acara seminar yang digelar Rumah Sawit Indonesia (RSI)

Baca Juga:  Kadin Indonesia Tegaskan Siap All Out Dukung Mentan Bangun Sektor Pertanian dan Capai Swasembada Pangan

Menurut Dwi, permasalahan rendahnya produktivitas sebagian besar terjadi pada kebun-kebun petani rakyat yang mencakup 42% dari total luas lahan sawit nasional atau sekitar 6 juta hektar, ” Jika produktivitas kebun petani bisa ditingkatkan dari rata-rata2-3 ton menjadi 4 ton per hektar, maka produksi nasional dapat mencapai 80 juta ton per tahun. Jumlah ini cukup untuk mendukung program biodiesel hingga B50″ Tambahnya

Untuk meningkatkan produktivitas, PTPN III akan memprioritaskan program peremajaan sawit rakyat (PSR) pada lahan plasma yang bekerja sama dengan petani,” Kami menargetkan replanting 40.000 hektar lahan inti dan plasma pada 2025, melibatkan berbagai pihak termasuk Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN dan Rumah Sawit Indonesia,” Jelas Dwi

Baca Juga:  Yasir Mahmud Terima Rekomendasi DPP PAN, Diserahkan Langsung Oleh Zulkifli Hasan

Dwi juga menambahkan bahwa praktik terbaik peremajaan dilakukan pada 4% dari total luas lahan setiap tahunnya, mengacu pada masa produktivitas sawit yang ideal hingga usia 25 tahun. Misalnya jika luas lahan PTPN mencapai 600.000 hektar, maka sekitar 24.000 hektar perlu diremajakan setiap tahun. namun kami berkomitmen untuk meningkatkan angka ini menjadi 40.000 hektar per tahun.

Baca Juga:  Tempat Wisata di Gunung Mas Akan Dibongkar PTPN III

Selain peremajaan lahan plasma yang terafiliasi dengan PTPN. Dwi mendorong perusahaan sawit lain untuk ikut serta. Rumah Sawit Indonesia diharapkan dapat menjadi wadah kolaborasi seluruh pelaku industri sawit untuk mendukung peningkatan produktivitas secara berkelanjutan.

“Ini adalah tugas bersama. Dengan sinergi seluruh pemangku kepentingan, termasuk RSI dan perusahaan sawit lainnya, kita dapat memastikan sawit Indonesia menjadi lebih kompetitif dan mendukung kebutuhan energi nasional. (*)