BONE,BONEKU.COM,– Masyarakat Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone mendatangi kantor DPRD Bone untuk menyampaikan aspirasi terkait banyaknya pengecer pupuk yang menjual pupuk subsidi dengan harga mahal kepada para petani.
Warga yang tergabung dalam aliansi masyarakat bontocani bersuara yang merasa kesal dengan tindakan oknum-oknum pengecer pupuk tersebut akhirnya melaporkan kejadian itu ke Anggota DPRD dan berharap segera mengambil tindakan tegas.
Salah seorang warga bernama Andi Abdul Rahman yang diwawancarai mengatakan bahwa yang terjadi di Kecamatan Bontocani itu kadang masyarakat sudah mau pakai dan mau beli pupuk, namun oknum pengecer ini tidak mau memberikan dengan alasan ini milik orang lain.
“Selain itu harganya juga sangat mahal diatas harga eceran tertinggi (HET), normalnya Rp.115 ribu namun kadang dijual seharga Rp.155 ribu,” Ujarnya
Di Hadapan Anggota DPRD Bone masyarakat juga melaporkan adanya bantuan alsintan yang diperjualbelikan oleh oknum tertentu berupa mesin pompa air, bahkan di Desa Erecinnong sudah ada beberapa warga yang dapat.
“Sebenarnya ini bantuan, tapi masyarakat diminta untuk membayar sebesar Rp 500 ribu kemudian juga ada ongkos lain sebesar Rp. 100 ribu jadi total Rp. 600 ribu per mesin, padahal banyak di desa desa lain yang juga dapat bantuan ini,” Tambahnya
Dia berharap kepada pihak anggota DPRD untuk melakukan penelusuran lebih lanjut agar tidak ada lagi kejadian serupa, yang namanya bantuan kan itu gratis kenapa mesti ada yang harus dibayar lagi.
Sementara Ketua Komisi II DPRD Bone Andi Idris Rahman yang menemui masyarakat Bontocani ini mengatakan bahwa pihaknya akan segera memanggil pihak pengecer, distributor bahkan produsen serta seluruh kecamatan dan kelompok tani untuk mewakili.
“Saya dari kementerian menanyakan soal pupuk ini dan menurut mereka bahkan bone itu sudah melebihi kuota, saya juga bingung ini kenapa ada kecamatan yang malah justru kekurangan kuota, makanya ini yang akan kita benahi,” Ujarnya.
Dalam aksi yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Bontocani Bersuara ini, ada 3 poin yang menjadi aspirasi mereka, pertama pengecer pupuk yang ada di Bontocani ini tidak memungut biaya transport yang terlalu tinggi dn yang sewajarnya saja.
Kedua Masyarakat Bontocani berharap agar semua Desa di Kecamatan Bontocani memiliki pengecer untuk memudahkan petani, dan yang terakhir mendesak APH agar memproses oknum oknum yang melakukan pungli bantuan alsintan. (*)
Tim Redaksi