JAKARTA,BONEKU.COM,– Terkait proses merger yang ditangani Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan sebagai lembaga baru masih perlu waktu sebelum melakukan mergerr BUMN.
Erik mengatakan perlunya pembahasan terkait proses merger BUMN antara Danantara dengan BUMN, apalagi danantara ini baru lahir sehingga perlu waktu agar konsolidasinya bisa berjalan efektif.
“Danantara ini kan baru lahir, di danantara kan ada (holding) investasi dan operasional, Kami di BUMN dalam posisi merger, menutup, memutuskan macam-macam, yang artinya tentu kita akan memperlukan konsultasi dari danantara supaya mereka bisa jalan,” Kata Erick Thohir yang dikutip dari Liputan 6.
Selai itu Erik juga mengatakan tidak ingin terburu-buru mengejar proses merger BUMN setelah peralihan pengelolaan ke Danantara, menurutnya Danantara Butuh waktu waktu dulu untuk konsolidasi secara internal.
“Jangan saya nge push misalnya ini merger pelni ya, besok, ini kan dia juga lagi konsolidasi,” Ungkapnya
Proses merger BUMN akan mengacu pada peta jalan (road map) yang sudah disusun oleh Kementerian BUMN.
Kementerian BUMN mencatat ada 45 program skala prioritas dalam peta jalan yang telah disusun. Dengan adanya pelimpahan kewenangan ke Danantara, seperti merger, maka bisa saja program BUMN berkurang.
“Yang 45 rencana program kita, kan ada merger BUMN ini, merger ini, kan kita bisa serahkan sebagian ke Danantara, jadi program saya enggak jadi 45, mungkin 35 atau lebih, dan ini kita juga lagi berbenah,” Kuncinya (*)
Tim Redaksi