Catatan Pinggir:Bahtiar Parenrengi
Semenjak Covid 19 mewabah, kita selalu diliputi rasa was-was. Seolah hidup kita berada dibawah garis ketakutan. Begitulah cerita seorang sahabat saat menikmati kopi disalah satu warung kopi. 
Pola hidup kita spontan berubah. Selalu kepikiran terpapar dan terkucilkan. Begitupan keseharian kita, terus berusaha cuci tangan, pakai hand sanitizer, jaga jarak dan bahkan hindari jabat tangan. 
Dalam keseharian, setiap bertemu dengan para sahabat atau seseorang, selalu saja tangan kita terjabat erat. Bahkan peluk cipika cipiki sering terjadi. 
Kini menjadi lain. Semua itu menjadi terbatas. Menjadi terpaksa, kalau itu terjadi. Tangan mulai tak terjabat erat. Mulut tertutup rapat oleh masker dan kita terkadang saling mencurigai (carrier virus). 
                ***
Jaga imun, setiap saat kita dengarkan himbauan tersebut. Jaga ketahanan tubuh. Kondisi tubuh menurun bisa dengan gampang terjangkit penyakit. 
Jagalah ketahanan tubuhmu. Minum vitamin dan tetap konsumsi makanan yang bergizi. Tak heran, jika berbagai minuman energi atau minuman dengan vitamin yang tinggi terkadamg menjadi langka. 
Harga pun ikut melonjak,  ibarat harga masker dan berbagai Alat Pelindung Diri/ APD saat virus Covid 19 mulai menyerang. 
Jagalah imun jaga diri. Sebab setelah sempat dinyatakan sezo, kasus positif kembali nongol. Bahkan kian bergejolak. 
Yang paling mengejutkan, virus yang telah banyak memakan korban jiwa ini telah memasuki areal perkantoran. Banyak Aparat Sipil Negara (ASN) yang terpapar. 
Sungguh mengejutkan. Dan kembali kita merasakan rasa was-was yang tak terkira. 
                ***
Jaga imun. Semoga terus terjaga. Sebab imun lahir dari suasana batin yang terkendali. Imun bisa terjaga ketika konsumsi gizi yang cukup seimbang. 
Jaga imun jaga iman. Begitulah colekan sahabat di warung kopi. Menjaga imun tak harus melupakan ajaran keIlahian. Sebab dengan menjaga komunikasi keimanan, akan mengantar kita pada kehidupan yang seimbang. 
Jaga imun jaga iman. Karena keimanan ada keseimbangan hidup, ”Sesungguhnya, orang yang beriman kepada Allah itu adalah orang yang hatinya senantiasa ingat (berzikir) kepada Allah. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah kepada mereka, bergetarlah hatinya dan bertambahlah keimanannya.”
Jagalah hati jangan kau kotori…… Seperti pesan lagu Aa Gym:
Bila hati kian lapang, hidup sempit tetap senang
Walau kesulitan datang, dihadapi dengan tenang
Tapi bila hati sempit, segalanya makin rumit
Seakan hidup terhimpit, lahir batin terasa sakit…..
Olehnya itu, kita harus sadari bahwa Covid-19 tidak hanya menyangkut persoalan medis, namun sudah menjadi persoalan yang multidimensi termasuk menyentuh bahasan komunikasi. Dan ketika komunikasi salah, niscaya akan membuat efek yang tidak sedikit. Jaga imun jagalah imanmu.(*)
Baca Juga:  Pelaku Freestyle di Lapri, Berakhir di Kantor Polisi