BONE,BONEKU.COM,– Viralnya video seks menyimpang yang terjadi di Kelurahan Palattae, Kecamatan Kahu beberapa waktu lalu yang viral di media sosial, mengundang berbagai kecaman. Mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda maupun sejumlah anggota dewan.

Kecaman ini tentu mereka khawatir dampak dari pergaulan hingga mengakibatkan pola hidup yang menyimpang. Disisi lain, tentu adanya dampak dari perbuatan tersebut, yang tidak hanya mendapatkan Sangsi sosial tetapi juga beresiko bagi kesehatan, utamanya dampak HIV/AIDS.

Baca Juga:  Memasuki Musim Penghujan, Dinkes Bone Himbau Antisipasi DBD

Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan melalui bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) yang dikonfirmasi mengatakan bahwa Dinas Kesehatan mencatat pengidap HIV/AIDS di Bone terus meningkat dari tahun ke tahun.

“Kasus HIV/AIDS cenderung terus meningkat. Hal ini terjadi dari distribusi penderita ditemukan pada kelompok usia 15 tahun hingga di atas 50 tahun,” Ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Bone, dr Kasmawar Abbas

Baca Juga:  Hari Aids Sedunia, Dirut RSUD Makassar Serukan Pentingnya Pencegahan HIV-AIDS

Lebih lanjut Kasmawar menegaskan bahwa, Update untuk 2025 ini , total kasus 22, terdiri dari 4 Aids dan 18 HIV, di dominasi oleh lelaki sama lelaki (homoseksual), usia termuda 20 tahun hingga usia 50 tahun

Untuk mengatasi perkembangannya, tentu dibutuhkan keterlibatan semua pihak. Bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan. Tapi butuh dukungan lembaga sosial, kepemudaan, organisasi agama untuk bergerak bersama mencegah pola hidup yang menyimpang.

Baca Juga:  Sapa Warga Kanco, Andi Rio Bahas Soal Perbaikan Infrastruktur Jalan Pedesaan

Sementara itu PLT Kadis Dinas Kesehatan drg. Yusuf Tolo mengatakan bahwa diharapkan kepada kelompok-kelompok yang berisiko agar dapat dengan sukarela memeriksakan diri ke faskes terdekat.

“Ini penting agar bisa mendeteksi potensi penularan dan mencegah meluasnya kasus HIV/AIDS kepada orang lain. Tentunya, Pemerintah daerah menyiapkan pemeriksaan dan obat secara gratis,” Kata Drg Yusuf. (*)