Sejak Jumat sore hingga minggu siang, ratusan PKL dan UMKM tampak memadati area sekitar sirkuit balap yang disulap di jantung Kota Watampone. Mereka menjajakan beragam makanan, minuman, dan prodak UMKM untuk menggaet ribuan penonton dan peserta yang hadir dari berbagai daerah.
Menurut salah satu pedagang minuman, Sitti Rahma (43), omzet penjualan selama kegiatan ini meningkat drastis dibanding hari-hari biasa. “Alhamdulillah, ramai sekali. Biasanya saya bawa pulang Rp200 ribu, tadi malam bisa sampai Rp1 juta lebih,” ungkapnya dengan senyum lebar.
Hal serupa juga dirasakan oleh pedagang lain yang mengaku kehabisan stok lebih cepat dari biasanya. Kehadiran ratusan peserta balap dan ribuan penonton menjadi momentum emas bagi pelaku UMKM untuk meraup keuntungan.
Kapolres Bone, AKBP Sugeng Setiyo Budhi melalui ketua Panitia Kompol Antonius, menyampaikan bahwa ajang Drag Night ini selain sebagai upaya menekan aksi balap liar, juga diharapkan dapat menggerakkan ekonomi lokal.
“Kami senang melihat dampak positif yang dirasakan warga, terutama pedagang kecil. Event ini bukan hanya soal balapan, tapi juga soal kebersamaan dan pemberdayaan ekonomi,” ujarnya.
Panitia juga menyebutkan, area sekitar lintasan memang sengaja disediakan ruang khusus bagi para pelaku UMKM dan PKL agar bisa ikut terlibat dan merasakan manfaat dari event besar ini.
Dengan antusiasme masyarakat dan dukungan penuh dari berbagai pihak, Drag Night Kapolres Cup tak hanya jadi ajang balap, tetapi juga pesta ekonomi rakyat. (*)
Tim Redaksi