BONE.BONEKU.COM,– Suara kebersamaan menggema dari para tokoh masyarakat dan agama Kabupaten Bone yang menyerukan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Mereka menegaskan, penyampaian aspirasi adalah hak demokratis, namun harus dilakukan secara damai tanpa ditunggangi pihak-pihak yang ingin menciptakan kekacauan.
Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Bone, Dr. Rachmatur Nair, menilai unjuk rasa adalah bagian dari kehidupan demokrasi. Namun, ia menyayangkan adanya oknum yang menunggangi aksi sehingga berujung anarkis.
“Aspirasi mahasiswa, buruh, ojol, maupun pelajar adalah bagian dari demokrasi. Tetapi kami menyesalkan adanya pihak-pihak yang menunggangi aksi tersebut hingga berujung anarkis dan menimbulkan korban. Kami mengapresiasi kesiapan Polri menjaga kondusifitas sekaligus mengungkap pelaku kerusuhan. Harapan kami, ke depan Polri terus meningkatkan profesionalisme pengamanan unjuk rasa dengan menjunjung HAM dan standar kepolisian yang berlaku. Mari kita rawat persatuan, jangan mau diadu domba oleh kelompok yang ingin merusak tatanan pemerintahan Indonesia,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bone, Prof. Dr. H. Syarifuddin Latif, M.Pd., melalui Sekretaris FKUB Muh. Alamsyah, S.H., M.H., menegaskan bahwa demonstrasi tidak boleh mencederai nilai persaudaraan dan kerukunan antarwarga.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat Bone untuk menjaga kedamaian, saling menghargai, serta tidak mudah terprovokasi isu-isu yang memecah belah. Perbedaan pendapat itu wajar, namun persatuan dan harmoni harus tetap dijunjung tinggi,” tegasnya.
Seruan para tokoh ini diharapkan menjadi pengingat bersama bahwa menjaga keamanan bukan hanya tugas aparat kepolisian, tetapi juga tanggung jawab seluruh masyarakat. Dengan sinergi antara tokoh masyarakat, tokoh agama, dan aparat keamanan, Kabupaten Bone diyakini akan tetap aman, damai, dan kondusif. (*)
Tim Redaksi