BONE.BONEKU.COM,–  Proyek pembangunan Bola Soba yang hingga kini tak kunjung dirampungkan kembali menjadi sorotan tajam masyarakat. Bangunan yang seharusnya menjadi ikon kebangkitan budaya Bone itu justru dibiarkan terbengkalai setengah jadi, berdebu, dan memprihatinkan. Kondisi ini memantik pertanyaan besar: seberapa serius Pemerintah Kabupaten Bone memajukan dan merawat identitas budaya daerahnya?

Di lapangan, warga mengaku kecewa melihat progres pembangunan yang stagnan tanpa kejelasan. Struktur bangunan yang terbengkalai kini seolah menjadi “monumen bisu” dari ketidakpastian arah pembangunan sektor kebudayaan di Bone. Harapan besar yang dulu menyertai proyek ini perlahan berubah menjadi rasa frustrasi dan hilangnya kepercayaan publik.

Baca Juga:  Inspektur Daerah Gelar Rapat Evaluasi MCP KPK

Kritik keras disampaikan Ketua Umum Menyusuri Jejak Budaya (MJB) Kabupaten Bone, Riswan Rusandy. Ia menilai mangkraknya pembangunan Bola Soba sebagai bukti nyata lemahnya komitmen pemerintah terhadap warisan leluhur.

“Bola Soba bukan sekadar bangunan. Ia adalah simbol martabat, jati diri, dan kebanggaan orang Bone. Ketika dibiarkan seperti ini, sama saja pemerintah menunjukkan bahwa kebudayaan bukan prioritas,” tegas Riswan.

Ia menambahkan, pemerintah mestinya memiliki komitmen moral dalam menjaga nilai budaya, bukan menjadikan proyek-proyek seperti ini sekadar agenda seremonial yang kehilangan makna.

Baca Juga:  Forum Lingkup Pemerintahan Pemda Bone Paparkan Renja 2025

“Kami di MJB terus berusaha menghidupkan sejarah dan budaya Bone. Tapi sangat ironis jika pemerintah justru melepas tanggung jawabnya. Bagaimana budaya mau berkembang kalau simbolnya saja tidak dijaga?” ujarnya dengan nada kecewa.

Riswan juga mendesak Pemda Bone untuk bersikap transparan terkait mandeknya proyek tersebut. Publik, katanya, berhak mengetahui penyebab keterlambatan dan bagaimana anggaran telah digunakan.

“Jangan biarkan masyarakat terus bertanya-tanya. Jika memang ada kendala, sampaikan secara terbuka. Keterbukaan itu kewajiban pemerintah,” tambahnya.

Pemerhati budaya lainnya menilai keterlambatan pembangunan ini menghambat visi besar menghadirkan Bola Soba sebagai pusat kegiatan budaya dan edukasi sejarah bagi generasi muda. Mereka menilai pemerintah seolah kehilangan arah dalam menempatkan kebudayaan sebagai pilar pembangunan daerah.

Baca Juga:  Camat Bengo Ditunjuk Plt Kepala BKPSDM Gantikan Andi Guntur

Kini, masyarakat menunggu langkah nyata, bukan sekadar janji lanjutan. Mangkraknya pembangunan Bola Soba bukan hanya soal tiang dan beton yang tak terselesaikan tetapi telah menjelma menjadi simbol rapuhnya komitmen Pemda Bone dalam memajukan kebudayaan. Jika dibiarkan berlarut, bukan hanya bangunan yang terancam runtuh, tetapi juga kepercayaan publik yang semakin terkikis. (*)