JAKARTA,BONEKU.COM,– Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kabar duka menyelimuti bangsa. Mantan Menteri Agama Republik Indonesia, H. Suryadharma Ali, wafat pada Kamis dini hari, 31 Juli 2025, pukul 04.18 WIB di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta.

Suryadharma Ali menjabat sebagai Menteri Agama RI pada periode 2009–2014. Saat itu, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, M.A. mendampingi beliau sebagai Wakil Menteri Agama.

Kabar duka ini disampaikan langsung oleh Menteri Agama RI saat ini, Prof. Nasaruddin Umar, yang menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian sosok yang dianggap berjasa besar dalam transformasi layanan keagamaan nasional.

Baca Juga:  Dirangkaikan Pelantikan Dewan Pendidikan, Amran Mahmud Buka Pameran Karya Sekolah Penggerak

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Saya, atas nama pribadi dan keluarga besar Kementerian Agama, menyampaikan duka cita yang sangat mendalam atas wafatnya Bapak H. Suryadharma Ali,” ujar Menag Nasaruddin di Jakarta.

Menag mengenang almarhum sebagai sosok yang berdedikasi tinggi dalam memperkuat tata kelola keagamaan. Semasa kepemimpinannya, Suryadharma Ali dikenal aktif dalam memperkuat kelembagaan keagamaan, memajukan pendidikan madrasah dan pesantren, serta melakukan reformasi birokrasi di tubuh Kemenag.

Baca Juga:  Bupati BONE A Fahsar Titihkan Air Mata Di Gelaran Apel Akbar...

“Beliau turut meletakkan dasar penting bagi modernisasi penyelenggaraan ibadah haji, termasuk digitalisasi layanan yang kini menjadi fondasi transformasi haji nasional,” kenang Nasaruddin.

Tak hanya itu, kontribusi almarhum juga sangat berarti dalam membangun harmoni antarumat beragama. Upaya dialog lintas agama yang beliau dorong menjadi tonggak penting dalam menjaga kerukunan bangsa.

“Semoga segala amal ibadah beliau diterima Allah Swt, diampuni segala kekhilafannya, dan mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,” lanjut Menag.

Baca Juga:  Dorong Semangat Baru Menuju Bone Lebih Baik, Andi Passha Optimis Berlaga di Pilkada 2024

Sebagai bentuk penghormatan, Menteri Agama juga menginstruksikan seluruh jajaran Kementerian Agama untuk melaksanakan salat gaib dan mendoakan almarhum.

“Semoga almarhum senantiasa dilimpahi rahmat dan kasih sayang Allah Swt. Al-Fatihah,” tutupnya. (*)