BONEKU.COM-Napak tilas Latenritatta malampe’e gemme na, Daeng serang to Appatunru, Paduka Sri Sultan Sa’ad du-din Arung Palakka Raja Bone ke-XV di tanah Buton minggu (19/11/2017)
Acara yang melibatkan tiga kerajaan Besar yakni, kerajaan Bone, Gowa dan Buton.bermaksud untuk mengulas kembali perjalan Raja Bone ke-15 di tanah Buton.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bone. HA Promal Pawi. mengatakan, sangat Berterima kasih kepada Pemerintah Buton atas terselenggaranya Napak Tilas sang pembebas Kerajaan Bugis itu.
Bone dan Buton memang tidak bisa dipisahkan. sehingga pepatah mengatakan, Bone itu Buton (ri’aja) sebelah Barat. dan Buton itu Bone (ri’alau) sebelah timur. Terang Ketua Rombongan Kerajaan Bone.
H A Promal juga menambahkan, bahwa begitupun hubungan antara Kerajaan Bone dan Gowa sangatlah kental. Ditandai dengan adanya perjanjian Sudang di Gowa dan La Teya Ri duni di Bone.
Perjanjian dua Kerajaan Besar yang berbunyi, Jika ada yang mencoba mengganggu kerajaan Gowa, Kerajaan Bone akan mendaki gunung untuk membantunya. begitupun Jika ada yang mencoba mengganggu Kerajaan Bone, Kerajaan Gowa akan mengarungi lautan untuk membantu pula.
Terlebih Raja Gowa terakhir adalah cucu Raja Bone. Dan Raja Bone terakhir adalah anak Raja Gowa.
Di tempat yang sama Walikota Bau-Bau Dr AS Tamrin. berharap, hubungan Kerajaan Bone dan kesultanan Buton. bukan sekedar hubungan Sejarah Budaya saja. melainkan, hubungan prekonomian dan pembangunan kedua Daerah bisa lebih di pererat lagi terangnya.
Turut hadir perwakilan Kerajaan Gowa. Assisten dua Bapak Mappasomba.(al87)
Tim Redaksi