BONEKU.COM-Beberapa pekan lalu, saya mendapat informasi dari sahabat di Kalimantan. Sahabat yang sudah seperti saudara buat dan juga seperti anak buat orang tua kami.
Kabar cukup membuat dada berdegup kencang. Bahwa salah seorang sahabat kami positive covid – 19 yang saat itu lagi terpuruk di salah satu Rumah Sakit.
Doa… doa yang bisa langsung dipanjatkan kepada Allah untuknya. Orang baik sepertinya tentu banyak hikmah dan manfaat yang bisa disebar ke orang lain.
Selama bersilaturrahmi dengannya, tidak sekalipun terlihat wajah masam atau negatif lainnya. Yang ada hanyalah wajah penuh semangat. Kalimat yang penuh makna membangkitkan semangat untuk bisa lebih baik sebagai manusia. Dengan mudah membantu siapa saja yang butuh pertolongan. Terutama kabar tentang apa saja yang berhungan dengan usaha.
Sahabat itu bisa melewati masa sulit covid. Penuh syukur tentunya. Segala yang pernah saya baca tentang apa saja yang dirasakan oleh orang yang terkena Covid, semua beliau rasakan. Bahkan sudah merasa detik – detik diakhir hidup.
Beruntung, bisa menjadi ummat dari Nabi Muhammad SAW yang sejak awal telah mengingatkan dan memberi teladan menjalani hidup dari bangun hingga tidur.
Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh, badanmu memiliki hak atas dirimu.” (HR. Muslim).
Tubuh kita memiliki hak untuk mendapatkan asupan makanan sebagai sumber energi. Ini penting agar bisa melakukan aktivitas, butuh istirahat, butuh mendapatkan pengobatan di kala sakit.
Apa yang beliau rasakan dan pikirkan waktu itu? Doa dari siapa saja yang beliau butuhkan, zakat/sedekah yang terbayang – bayang…
Allahu Akbar….
Mari saling menjaga sahabatku semua. Jaga diri kita, Allah akan menjaga keluarga dan masyarakat.
Lakukan sunnah Rasulullah… Menjaga wudhu, berwudhu sesuai dengan tuntunan Rasulullah. Anjuran dari pemerintah rajin cuci tangan dengan menggunakan sabun, memakai masker, dan seterusnya.
Semoga dengan berbagai ikhtiar yang kita lakukan, doa untuk keselamatan diri dan seluruh manusia yang ada di muka bumi ini, Allah memberikan perlindungan untuk kita semua.
“Allahumma inni a’udhu bika min zawali ni’matik, wa tahawwuli‘ afiyatik, wa fuja’ati niqmatik, wa jami’i sakhatik.”
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya nikmat-Mu, berubahnya kesejahteraan dari-Mu, kemurkaan-Mu yang datang dengan tiba-tiba dan seluruh kemarahan-Mu.” (HR. Muslim).(*)
Tim Redaksi