JAKARTA. BONEKU.COM — Nasib Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya akan segera berubah. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mengungkap rencana besar untuk merampingkan dan memperkuat struktur BUMN karya melalui berbagai skema strategis, termasuk merger.
Chief Operating Officer (COO) BPI Danantara, Dony Oskaria, menyebut pihaknya tengah mengkaji langkah konsolidasi besar-besaran terhadap tujuh BUMN Karya yang ada saat ini.
“Skemanya tentu multi, dan salah satunya yang pasti adalah merger. Ini akan mengurangi jumlah BUMN karya,” ujar Dony saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (23/7/2025).
Saat ini, terdapat tujuh BUMN karya yang beroperasi, yakni:, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
Namun, jika rencana merger ini berjalan mulus, jumlahnya akan dikonsolidasikan menjadi hanya tiga entitas besar yang lebih solid dan fokus.
“Kurang lebih nanti akan menjadi tiga perusahaan karya yang kuat,” tegas Dony yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN.
Langkah ini diambil untuk menyederhanakan struktur dan mempertegas fokus bisnis inti sebagai kontraktor murni, tanpa banyak anak usaha yang membebani operasional.
“Anak-anak usaha yang tidak terkait langsung dengan bisnis kontraktor akan kita kelompokkan dan konsolidasikan,” lanjutnya.
Langkah ini sejatinya bukan hal baru. Dalam rencana awal yang diinisiasi oleh Menteri BUMN Erick Thohir, skema merger BUMN Karya memang sudah digodok.
Berikut skenario penggabungannya, PT Waskita Karya akan masuk dalam struktur PT Hutama Karya, PT Brantas Abipraya dan PT Nindya Karya akan dilebur ke dalam PT Adhi Karya, PT Wijaya Karya (WIKA) akan dijadikan anak usaha dari PT Pembangunan Perumahan (PTPP).
Langkah ini diyakini bisa mengurangi tumpang tindih usaha, mengefisiensi pengelolaan aset, dan menjadikan BUMN Karya sebagai kekuatan utama dalam proyek infrastruktur nasional dengan struktur yang lebih ramping dan efisien.
Transformasi besar ini menjadi bagian dari misi Danantara dalam memperkuat ekosistem investasi dan memperbaiki kinerja BUMN di sektor konstruksi yang sempat tertekan akibat utang dan proyek mangkrak.
Jika berhasil, merger ini diyakini akan melahirkan tiga raksasa konstruksi nasional yang siap bersaing di level domestik maupun global. (*)
Tim Redaksi