BONE,BONEKU.COM,– Calon Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman, hadir dalam pesta rakyat Sirawu Sulo di Desa Pongka, Kecamatan Tellu Siattingnge, Kamis (3/10/24). Acara yang diadakan setiap tiga tahun sekali ini merupakan tradisi adat yang mencerminkan warisan budaya masyarakat setempat.
Melalui sambutannya, Andi Asman menekankan pentingnya melestarikan tradisi sebagai bagian dari identitas dan kehidupan baru bagi warga Pongka. Tarian Sirawu Sulo yang dipertunjukkan menggambarkan semangat melawan ketidakadilan serta ungkapan syukur kepada Tuhan atas berkah yang diterima.
“Saya merasa senang dan gembira bisa hadir disini, saya tidak menyangka rupanya seramai ini. Sudah menjadi tugas kita semua untuk melestarikan adat dan tradisi yang ada,” kata Asman.
Pesta rakyat Sirawu Sulo yang diadakan di Desa Pongka bukan hanya sekadar acara, tetapi juga merupakan refleksi sejarah dan budaya masyarakat setempat. Tarian Sirawu Sulo yang memukau penonton mengisahkan peristiwa penting dari masa lalu, sekaligus menyampaikan pesan semangat untuk menuju kehidupan yang lebih baik.
Dalam tradisi ini, api yang dinyalakan melambangkan harapan dan keberanian rakyat melawan ketidakadilan. Suara gendang yang menggema menjadi simbol kemenangan dan kesejahteraan, menciptakan atmosfer penuh harapan bagi masyarakat yang menghadiri acara tersebut.
Pesta rakyat Sirawu Sulo di Desa Pongka, yang digelar tiga tahun sekali, menjadi ajang strategis bagi calon Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman, dengan tagline BerAmal nomor urut 3. Kehadirannya dalam acara ini tidak hanya merayakan budaya lokal tetapi juga mendekatkan diri dengan masyarakat.
“Ini pesta desa tapi rasa nasional,” lanjutnya memuji dan mengapresiasi seluruh pihak yang menyukseskan acara Sirawu Sulo.
Ditengah acara, penonton teriakkan kata BerAmal saat Andi Asman berdiri menyampaikan sambutan. Rangkaian acara Sirawu Sulo yang sarat makna, termasuk tarian dan simbol-simbol perjuangan rakyat, memberikan ruang bagi Andi Asman untuk berinteraksi dengan warga agar lebih mengenal paslon BerAmal. Ini menunjukkan betapa pentingnya tradisi lokal dalam konteks politik, sebagai cara untuk merangkul masyarakat dan menyampaikan aspirasi mereka. (*)
Tim Redaksi