BONE,BONEKU.COM,– Pemerintah Kabupaten Bone menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kesehatan. Salah satu langkah strategis yang tengah disiapkan adalah program beasiswa untuk pendidikan dokter spesialis.
Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Bone, Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, SP., M.M., saat menghadiri pelantikan Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bone periode 2025–2028, yang dirangkaikan dengan Simposium Uronephrology Emergency, Minggu (20/7/2025) di Ballroom Hotel Novena Watampone.
“Kita sadar IPM (Indeks Pembangunan Manusia) kita masih rendah, baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi. Tapi kita perbaiki perlahan. Tahun ini kita fokus pembangunan infrastruktur, namun kesehatan tetap jadi prioritas,” tegas Wabup Akmal.
Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah tidak tinggal diam dalam mengatasi kekurangan tenaga medis di Bone.
“Insya Allah, mulai 2026, Pemkab Bone akan memberikan beasiswa bagi dokter yang ingin melanjutkan pendidikan spesialis. Dengan catatan, mereka akan kembali mengabdi di daerah,” ujarnya.
Langkah ini merupakan bagian dari visi dan misi pemerintahan BerAMAL (Andi Asman Sulaiman – Andi Akmal Pasluddin) yang berorientasi pada peningkatan layanan dasar, termasuk sektor kesehatan.
“Kita ingin Bone tidak hanya mengejar jumlah dokter, tapi juga kualitas pelayanan. Dokter spesialis yang kembali ke daerah akan menjadi penggerak utama peningkatan layanan di rumah sakit maupun puskesmas,” lanjutnya.
Ketua Umum IDI Wilayah Sulawesi Selatan, dr. Siswanto Wahab, Sp.DVE., FINSDV., FAADV., mengapresiasi langkah Pemkab Bone. Ia menyebut bahwa saat ini jumlah dokter di Bone masih jauh dari ideal.
“Saat ini tercatat hanya ada 200 dokter, terdiri dari 152 dokter umum, 42 dokter spesialis, dan 6 dokter internship. Padahal idealnya satu dokter melayani 1.000 penduduk,” jelas dr. Siswanto.
Ia juga menekankan bahwa Bone sebagai daerah strategis yang berbatasan dengan banyak kabupaten, seharusnya memiliki sistem layanan kesehatan yang kuat dan berkelanjutan.
Dengan komitmen dari pemerintah daerah, IDI berharap program peningkatan kapasitas SDM tenaga kesehatan dapat berjalan lebih maksimal.
“Kunci dari pelayanan kesehatan yang berkualitas adalah SDM. Kami menyambut baik rencana pemberian beasiswa ini, karena akan berdampak langsung pada peningkatan layanan medis di tengah masyarakat,” pungkasnya. (*)
Tim Redaksi