BONE,BONEKU.COM,– Pasangan calon (Paslon) “Tegak Lurus” kembali menjadi sasaran serangan kampanye hitam (black campaign). Kali ini, pembangunan masjid menjadi isu yang dimanfaatkan untuk menjatuhkan reputasi mereka.
Kali ini ditemukan sebuah akun di media sosial Facebook yang menggunakan nama dan foto Andi Islamuddin calon bupati nomor urut 2.
Melalui akun tersebut dia mengirimkan pesan berantai kepada sejumlah pengguna facebook isi pesan tersebut “Mohon maaf mengganggu waktunya sebentar, barangkali kalau ada info untuk pembangunan masjid, mushollah, rumah tahfids, TPA/TPQ madrasah dan tempat ibadah mohon dikabari, Alhamdulillah saya dan keluarga ada sedikit rejeki ingin menyalurkan donasi untuk yang saya tanyakan tadi”.
Pihak Paslon Tegak Lurus yang dikonfirmasi melalui ketua tim pemenangan Andi Herman Sampara dengan tegas membantah bahwa akun tersebut bukanlah milik Andi Islamuddin melainkan ini lagi lagi bentuk black campaign yang ingin menjatuhkan Paslon tegak lurus.
“Kami sangat menyayangkan adanya upaya-upaya untuk mencoreng nama baik paslon kami dengan cara-cara yang tidak terpuji,” ujar Andi Herman Sampara, Senin 4/11/2024
Lebih jauh dia mengatakan bahwa menjelang pilkada bone yang semakin dekat, sejumlah gejolak mulai bermunculan dan mencoba membuat suasana jadi gaduh.
Untuk itu dia meminta kepada aparat kepolisian untuk lebih aktif berperan dalam mencegah terjadinya black campaign menjelang pesta demokrasi yang sebentar lagi berlangsung.
Selain itu masyarakat juga diimbau untuk tetap bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial. Verifikasi kebenaran informasi sebelum menyebarkannya sangat penting untuk mencegah penyebaran hoaks dan kampanye hitam yang dapat mengganggu jalannya proses demokrasi.
Kejadian ini menunjukkan betapa rentannya proses pemilihan kepala daerah terhadap serangan kampanye hitam. Penting bagi semua pihak untuk berkomitmen menjaga etika dan integritas dalam berpolitik, serta memberikan dukungan terhadap upaya penegakan hukum terhadap pelaku pelanggaran.
Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua calon pemimpin dan masyarakat untuk lebih cermat dan waspada terhadap informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (*)
Tim Redaksi