BONEKU.COM,– PT Perkebunan Nusantara (PTPN)  mendapat teguran dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi,  dia menilai PTPN ini beroperasi diluar tugas pokok dan fungsinya sebagai pengelola perkebunan.

Dedi Mulyadi menyoroti praktik  perusahaan yang lebih banyak menyewakan lahan dibandingkan mengoptimalkan fungsi perkebunannya.

“Ya karena menurut saya abai terhadap tugas dan fungsinya. Kan dia ditugaskan oleh negara untuk mengelola perkebunan. Pertanyaannya adalah kenapa tidak dioptimalkan perkebunannya? Kenapa disewakan tanahnya?” kata Dedi di Bandung, dilansir dari Antara, Senin, 31 Maret 2025.

Baca Juga:  Bupati Bone Tanam Jagung 500 Hektar Lokasi PTPN

Salah satu contoh misalnya,  kasus di kawasan Puncak serta proyek Eiger Camp yang berlokasi di kaki Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat. Menurutnya, proyek-proyek semacam ini harus menjadi catatan khusus bagi PTPN karena dinilai menyimpang dari fungsinya.

“Abai, berulang-ulang, (ini harusnya) PT Perkebunan Nusantara kan, bukan PT Kontraktor Tanah Nusantara, kan harusnya kembali pada aspek dasarnya,” ujarnya.

Baca Juga:  Struktur Komisaris Bank BUMN Lebih Ramping, Ini Alasannya

Terkait proyek Eiger Camp, Dedi menilai bahwa perusahaan penyedia alat petualangan asal Bandung itu sebenarnya mampu mengembangkan teh berkualitas baik. Oleh karena itu, ia mempertanyakan keputusan membangun fasilitas berbasis beton di atas lahan PTPN.

“Saya kritik kalau bisa mengembangkan teh dan baik, kenapa harus ditambah bangunan beton, maksud saya kan gitu loh,” ujarnya.

Baca Juga:  Holding Perkebunan PTPN III, Genjot Produksi Sawit 2025

Lebih lanjut, Dedi juga mempertanyakan kapasitas PTPN dalam mengelola perkebunan teh, mengingat pihak lain justru mampu melakukannya dengan hasil yang baik. (*)