JAKARTA,BONEKU.COM,– Terkait proses merger yang ditangani  Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan sebagai lembaga baru masih perlu waktu sebelum melakukan mergerr BUMN.

Erik mengatakan perlunya pembahasan terkait proses merger BUMN antara Danantara dengan BUMN, apalagi danantara ini baru lahir sehingga perlu waktu agar konsolidasinya  bisa berjalan efektif.

“Danantara ini kan baru lahir, di danantara kan ada (holding) investasi dan operasional, Kami di BUMN dalam posisi merger, menutup, memutuskan macam-macam, yang artinya tentu kita akan memperlukan konsultasi  dari danantara  supaya mereka bisa jalan,” Kata Erick Thohir yang dikutip dari Liputan 6.

Baca Juga:  Petani Tua Ini Rela Panas-panasan Demi NH-Aziz...

Selai itu Erik juga mengatakan tidak ingin terburu-buru  mengejar proses merger BUMN setelah peralihan pengelolaan ke Danantara, menurutnya Danantara Butuh waktu waktu dulu untuk konsolidasi secara internal.

“Jangan saya nge push misalnya ini merger pelni ya, besok, ini kan dia juga lagi konsolidasi,” Ungkapnya

Proses merger BUMN akan mengacu pada peta jalan (road map) yang sudah disusun oleh Kementerian BUMN.

Baca Juga:  Kembali!! PASKAS Bersama Brimob Bone Salurkan 10 Ton Beras ke 14 Ponpes di Bone Selatan

Kementerian BUMN mencatat ada 45 program skala prioritas dalam peta jalan yang telah disusun. Dengan adanya pelimpahan kewenangan ke Danantara, seperti merger, maka bisa saja program BUMN berkurang.

“Yang 45 rencana program kita, kan ada merger BUMN ini, merger ini, kan kita bisa serahkan sebagian ke Danantara, jadi program saya enggak jadi 45, mungkin 35 atau lebih, dan ini kita juga lagi berbenah,” Kuncinya (*)