JAKARTA.BONEKU.COM,– Nama Jenderal (Purn) Ahmad Dofiri kembali menjadi sorotan publik. Usai resmi pensiun dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri) pada Juni 2025 lalu, kini ia kembali diminta negara untuk mengabdi. Presiden RI Prabowo Subianto menunjuknya sebagai Penasehat Khusus Presiden Bidang Kamtibmas dan Reformasi Kepolisian, sekaligus memimpin Tim Reformasi Polri.

Lahir di Indramayu, Jawa Barat, 4 Juni 1967, Dofiri bukan sosok asing di tubuh Polri. Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1989 dengan predikat terbaik ini memiliki rekam jejak panjang. Ia pernah memimpin sidang etik pemecatan Irjen Ferdy Sambo, perwira tinggi yang menjadi dalang kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat. Keberaniannya kala itu dinilai sebagai langkah tegas demi menjaga citra institusi dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.

Baca Juga:  Dewan Masjid Indonesia Akan Bangun 10 Masjid di Gaza Pasca Gencatan Senjata

Peraih penghargaan Adhi Makayasa ini meniti karier di bidang reserse hingga melanjutkan pendidikan ke PTIK, Sespim, dan Sespimti. Ia pernah menjabat Kapolres Bandung (2007), Kapoltabes Yogyakarta (2009), Kapolda Banten, Kapolda DIY, hingga Kapolda Jawa Barat. Karirnya di Mabes Polri juga cemerlang, antara lain menjabat Karobinkar SSDM (2014), Asisten Logistik Kapolri (2019), hingga Kabaintelkam Polri (2021).

Baca Juga:  Menteri BUMN Sebut, Merger di Tangan Danantara Masih Perlu Waktu

Pada Februari 2023, Dofiri dipercaya sebagai Irwasum Polri, jabatan yang berhubungan langsung dengan pengawasan internal dan disiplin anggota. Kariernya kian menanjak saat didapuk menjadi Wakapolri mendampingi Jenderal Listyo Sigit Prabowo, hingga memasuki masa pensiun.

Namun, pengabdiannya belum selesai. Tiga bulan setelah pensiun, Presiden Prabowo kembali memanggilnya untuk menjalankan amanah baru. Bahkan sebelum pelantikan, ia dianugerahi pangkat Jenderal Kehormatan yang disematkan langsung oleh Presiden.

Baca Juga:  Tokoh Agama Jadi Mitra Polsek Bontocani dalam Membangun Ketenteraman

“Dalam menghadapi tugas yang akan datang, saya atas nama negara dan bangsa masih minta kerelaan saudara untuk berbakti, walaupun saudara sudah berhak untuk beristirahat sebagai warga negara,” ujar Presiden Prabowo, Rabu (17/9/2025), dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden.

Pelantikan Dofiri digelar secara singkat dan simbolis. Meski begitu, penunjukan mantan Wakapolri ini diharapkan mampu mengembalikan citra baik kepolisian, terutama pasca demo besar-besaran yang terjadi pada 25–31 Agustus 2025 lalu. (*)