HEALT,BONEKU.COM, — Saat ini banyak masyarakat yang mengalami penyakit kulit apalagi pada musim penghujan seperti saat ini, Penyakit kulit yang banyak bermunculan akibat terkenan gigitan serangga seperti tomcat.
Penyakit kulit ini dapat menyerang siapa saja dan tidak memandang usia mulai dari Balita, Remaja hingga orang tua.
Untuk mengatasi masalah kulit ini kenali jenis Tomcat hingga gejala terkena virus yang disebabkan oleh serangga ini.
Apa Itu Tomcat.
Dikutip dari laman hellosehat.com Tomcat adalah serangga mirip nyamuk dan memiliki warna belang kuning-hitam pada tubuhnya. Gigitan tomcat bisa menimbulkan iritasi, kemerahan, dan rasa terbakar pada kulit
Tak jarang, serangga ini juga menyebabkan lepuhan kulit yang berisi nanah. Untuk mengatasi dampak dari gigitan tomcat, sebaiknya segera lakukan pertolongan pertama seperti dalam ulasan ini.
Kenapa Tomcat Berbahaya,,,,??
Tubuh tomcat berwarna kuning dengan belang hijau terang di bagian tengahnya dan hitam di kepala serta ekor.
Hewan ini biasanya tinggal di saluran air, tetapi kerap berpindah ke tempat yang lebih kering saat hujan, termasuk ke permukiman.
Tomcat biasanya bergerak dengan cara merayap karena hewan ini berusaha menyembunyikan sayapnya guna mengelabui musuh.
Studi pada jurnal Troical Biomedicine menyebutkan jenis zat beracun dalam tomcat adalah cairan hemolim atau racun pederin.
Bahkan, racun ini bisa 12 kali lebih kuat dari gigitan ular yang berbisa.
Kenali beberapa gejala digigit tomcat.
Gejala dermatitis venenata akibat Tomcat bisa muncul pada area kulit yang terpapar zat paederin sekitar 24 jam setelah kontak. Beberapa gejala tersebut antara lain:
- Ruam kulit yang melepuh
- Gelembung kecil berair atau lenting berisi cairan
- Rasa gatal
- Sensasi terbakar
Ruam yang melepuh akibat paparan paedrin tomcat biasanya akan mengering selama seminggu, kemudian mengelupas, dan meninggalkan bercak hiperpigmentasi kulit berwarna kecokelatan atau kehitaman.
Namun, pada kasus yang parah, lepuhan di kulit akibat tomcat bisa sembuh lebih lama, meluas ke area kulit lain, dan disertai dengan beberapa gejala tambahan, seperti demam, muntah, nyeri wajah, dan nyeri sendi.
Sekilas, gejala dermatitis venenata mungkin terlihat mirip dengan masalah kulit lain, seperti herpes simpleks, herpes zoster, atau eksim. Bedanya, pada kondisi ini, iritasi yang muncul lebih cenderung terbatas di bagian-bagian tubuh yang terbuka dan biasa kontak dengan lingkungan luar, termasuk debu dan serangga, seperti kaki, lengan, tangan, atau tungkai.
Lalu Bagaimana Mengatasinya ?
Kunci pertolongan utama dalam mengatasi gigitan tomcat adalah meminimalkan bahaya racun yang masuk ke dalam tubuh.
Saat mengetahui Anda bersentuhan dengan tomcat, segeralah menjauh dan menyingkirkan serangga ini.
1. Bersihkan luka gigitan
Segera bersihkan luka dan daerah kulit yang terkena racun tomcat menggunakan sabun dan air.
Hal ini bertujuan membantu menghindari risiko infeksi luka dan mengurangi jumlah racun yang masuk ke dalam kulit.
2. Kompres luka dengan air dingin
Ketika gejala mulai muncul, Anda bisa mengurangi rasa sakit pada bagian gigitan tomcat dengan kompres dingin sebelum memberikannya obat.
Gunakan kantung es beku atau handuk yang dibasahi air dingin.
Kompres dingin dapat membantu meredakan pembengkakan, kemerahan, dan gatal-gatal akibat gigitan serangga.
3. Gunakan obat-obatan
Antiseptik yang mengandung iodine atau salep hidrokortison dosis rendah (0.5-1%) bisa menjadi obat untuk mengatasi gejala akibat digigit tomcat.
Selain itu, mengoleskan krim atau losion calamine atau krim aloe vera bisa membantu mengatasi iritasi, sekaligus melembabkan luka.
Jangan biarkan luka gigitan tomcat yang masih basah di bawah sinar matahari karena dapat menimbulkan bekas hitam sulit untuk dihilangkan.
Tim Redaksi